THE SENSATIONAL : LUNA MAYA

    Author: Luna_Lovers Genre: »
    Rating

    Rabu, 29 April 2009 11:46 WIB

    Wajah ini mengisi banyak ruang di tiap sudut multi media hidup kita. Ruas jalan tak pernah sepi dari berbagai billboard yang memampang sosoknya. Televisi menyajikannya paling tidak empat kali dalam satu minggu dalam acara Dahsyat, program tayangan video musik yang ditimpali polah-tingkah trio pembawa acara Luna Maya, Raffi Ahmad, dan Olga Syahputra. Itu belum termasuk sinetron dan berlimpahnya iklan yang memajang Luna Maya sebagai ikon, tak hanya di televisi, tapi di beraneka ragam media massa. Ini masih ditambah dengan kehadirannya dalam dunia layar lebar. Dengan bantuan tontonan dan tabloid gosip yang getol mengangkat kabar burung tentang Luna, perempuan 25 tahun ini sahih menjadi simbol sensasi tahun 2008.

    Saya nggak pernah mau seperti itu, ujar Luna tentang tingkat kehadirannya yang menjadi-jadi. Yang penting saya bisa bayar all the bills. Kalau ada efek yang seperti itu, nggak pernah ada dalam ekspektasi atau keinginan saya. Semua terjadi semata-mata karena saya giat bekerja.

    Luna memulai kariernya sebagai model, lalu menyelami dunia seni peran di film maupun sinetron. Dengan cepat ia menjadi salah satu wajah yang paling laris di dunia hiburan. Film pertamanya, 30 Hari Mencari Cinta (2004), cepat disambung dengan, antara lain, Brownies (2005), Cinta Silver (2005), Ruang (2006), Jakarta Undercover (2006), hingga yang terbaru, Asmara Dua Diana (2009). Judul sinetron yang telah dibintangi Luna juga tak kurang banyaknya, antara lain Ada Cinta, Dunia Tanpa Koma, dan Cahaya Surga. Berderet-deret iklan, mulai dari sabun mandi, sabun cuci, produk elektronik, provider telepon seluler, situs hiburan, sampai produk alas kaki, mengabadikan sosoknya sekaligus menjadikannya sebagai bintang yang secara konstan populer dan hadir di tengah masyarakat.

    Selain secara aktif muncul di berbagai media, Luna juga menjadi salah satu bahan berita infotainment yang paling sering muncul. Luna beberapa kali disorot dalam hal kehidupan pribadi, hingga dalam taraf dibuat gusar akibatnya. Sisi negatif [dari eksistensi] adalah orang jadi ingin tahu apa yang berbeda dari saya, lingkungan pribadi saya. Kehidupan saya tiba-tiba diekspos, dan itu membuat saya terusik, karena kehidupan pribadi adalah privasi saya. Orang juga tampaknya lebih tertarik dengan sisi negatif seseorang. Hal-hal yang positif, orang kita mana mau tahu… Mungkin dengan melihat orang lebih jelek darinya, seseorang bisa merasa lebih hebat. Kalau merasa lebih hebat, harus berusaha mencari sisi buruk [seseorang] terus menerus. Setelah diulik-ulik, ternyata nggak ada buruknya juga. Semakin dongkollah ia, jawabnya lebar ketika disinggung soal media dan dirinya

    Selanjutnya baca edisi 49


    sumber: Rollingstones Magazine and Indonesian Heathrob 

    Share ke twitter ^^

    TwitThis