Luna Maya, Jullia Gillard dan Johanna Sigurdardottir

    Author: Luna_Lovers Genre: »
    Rating

    REP | 01 July 2010 | 15:06
    Yustus Maturbongs
    Bergelut dengan dunia hukum dan pengawasan pelayanan publik.. Setelah itu, menikmati hidup dengan nyanyi, piano, jazz song, menulis dan Futsal. .. Fans AC MILAN sejak SD dan mempunyai motto, "Pikirkan apa yg mau ditulis dan jangan terlalu lama menuliskan apa yg dipikirkan" FORZA!!

     
    Luna Maya, Actress
    Ketiga perempuan yang namanya saya sebutkan dalam judul tulisan saya kali ini, kalau boleh saya katakan, “bukan perempuan biasa.” Meskipun profesi Luna Maya berbeda dengan Jullia dan Johanna, tetapi pemberitaan tentang ketiga perempuan ini cukup membuat dunia tercengang.

    Luna Maya yang kita tahu sebagai artis, model iklan dan juga presenter, reputasinya melonjak tinggi di dunia maya dan dunia nyata. Maksud saya reputasi dalam hal berkaitan dengan skandal video porno yang katanya “mirip-mirip” dengan ia dan pacarnya Ariel. Berita mengenai skandal itu menjadi santapan infotainment di televisi, ruang gosip, forum internet, media cetak, anak-anak sekolah , ibu-ibu di pasar sampai akhirnya masuk juga ke ruang istana negara. Hebatnya skandal ini lalu akhirnya menjadi isu nasional, berhasil menenggelamkan kasus Bank Century dari pemberitaan media.

    Selanjutnya saya tidak mau masuk terlalu jauh ke dalam urusan hukum terkait video “esek-esek” itu. Biarlah itu menjadi urusan pihak yang berwajib. Kembali ke laptop!

    Bagaimana dengan Jullia Gilliard, sang Perdana Menteri Australia yang baru? Inilah perempuan luar biasa di Australia karena menjadi perempuan pertama yang menjadi pemimpin di benua Kangguru itu. Namun, kehidupan pribadi PM Jullia sebenarnya sangat luar biasa. Pernyataan terbaru yang saya kutip dari kompas.com hari ini , dalam wawancaranya dengan Radio ABC Melbourne (29/6), ternyata PM Jullia seorang atheis. “Saya bukan orang yang religius,” kata Gillard (50).

    Dia menegaskan, dirinya tidak akan berpura-pura religius untuk merebut hati publik Australia. Gillard menceritakan, “Saya dibesarkan dalam lingkungan gereja Baptis tetapi pada masa dewasa saya menemukan jalan yang berbeda. Saya tentu mepunyai hormat kepada para penganut agama, tapi kepercayaan itu bukan hal yang saya yakini.”

    Jullia Gillard, PM Australia
    Dengan lantang ia menyatakan,”Saya tidak akan berpura-pura punya iman yang tidak saya yakini. Saya tidak pernah berpikir untuk menjalani ritual agama hanya demi citra. Saya adalah saya dan orang akan menilai saya seperti itu.”

    Dengan mengakui bahwa ia Atheis, makin melengkapi kontroversi kehidupan pribadi PM Jullia yang terang-terangan menjalani hidup tanpa menikah dan berpacaran dengan Tim Mathieson sejak tahun 2006.

    Selanjutnya, mungkin inilah bukan perempuan biasa yang sangat kontroversial. Kantor PM Islandia merilis pernyataan bahwa PM Johanna Sigurdardottir resmi menikahi Jonina Leosdottir yang juga seorang seorang wanita pada hari Minggu (27/6) di Reykjavik, Islandia (Tribunnews.com). Dengan demikian, maka PM Johanna menjadi pemimpin negara pertama di dunia yang melaksanakan pernikahan sesama jenis.

    Publik figur, privasi dan prestasi

    Dari kehidupan ketiga perempuan luar biasa ini, sebuah catatan khusus bahwa kadang-kadang, kehidupan privasi seseorang sering dikorek-korek seiring dengan semakin naiknya prestasi yang diraih. Orang bijak mengatakan, semakin ke atas, angin semakin kencang. Dibutuhkan ketangguhan, kesabaran dan ketenangan luar biasa saat kehidupan privasi yang tidak seperti biasanya diumbar-umbar media.

    Hanya saja, Luna Maya saya katakan, sekali lagi saya katakan , tinggal di Indonesia yang kontrol sosial oleh masyarakatnya sangat tinggi. Inilah bedanya Luna Maya dengan PM Jullia dan PM Johanna. Masyarakat Islandia tidak menjadikan isu pernikahan sejenis Johanna sebagai isu nasional. Bagi mereka, privasi seseorang itu adalah haknya. Bagi mereka, yang penting kepemimpinan sang PM berhasil mensejahterakan rakyatnya.

    Mungkin, sebagian masyarakat Australia yang 70% penduduknya beragama Kristen terkejut dengan pernyataan sang PM baru yang mengaku atheis. Tetapi sekali lagi atas nama profesionalisme dan jalan panjang prestasi politik yang sangat panjang, PM Jullia mengatakan bahwa kebijakan yang dibuatnya tidak atas dasar agama apapun ataukah filsafat agama manapun. Sekali lagi, atas nama toleransi, masyarakat Australia bisa menghargai kehidupan pribadi sang pemimpin negaranya.

    Johanna Sigurdardottir, PM Islandia
    Publik figur, entah artis ataukah politisi adalah manusia biasa. Hanya saja, yang membedakan mereka dengan kita adalah prestasi mereka, sehingga mereka disebut manusia luar biasa. Seorang perempuan yang mencapai posisi puncak Perdana Menteri adalah prestasi yang hebat. Menjadi model, artis, presenter, lalu akhirnya merambah ke bisnis restoran seperti yang dijalani oleh Luna Maya adalah prestasi yang dibangun dari bawah. Luna Maya pun masuk dalam daftar warga Indonesia yang mempunyai penghasilan tertinggi.

    Setidaknya, ada sebuah catatan penting saat menjadi seorang publik figur, yaitu tahu dan sadar akan konsekuensi dari pilihan jalan tersebut. Tahu dan sadar bahwa jalan tak selalu lurus dan hidup tak hanya kawan tetapi juga lawan. Tahu dan sadar bahwa setiap gerak, tingkah laku dan ucapan akan jadi santapan media. Tahu dan sadar, kesalahan aib sekecil apapun akan menjadi hukuman sosial yang membelenggu sepanjang masa.

    Lalu, bagaimana menghadapinya? Dibutuhkan kejujuran dan keterbukaan. PM Jullia tidak malu mengatakan ia atheis dan hidup tanpa menikah setelah ia menjadi PM Australia. Seandainya dari awal Luna Maya tidak malu mengatakan bahwa ia sudah menjalani hubungan dengan Ariel bertahun-tahun lamanya, ceritanya pasti lain. Seandainya Luna Maya dan pasangannya Ariel cepat membuat pernyataan, tidak diam, tidak menghilang saat skandal video panas itu sedang menjadi isu nasional, pasti ceritanya juga lain.

    Jadi, bagi yang sedang merintis jalan menuju puncak prestasi, bersiaplah menghadapi kenyataan jika kehidupan pribadi anda yang “aneh” siap-siap menjadi santapan media dan masyarakat.

    Salam Damai untuk Indonesia Maju!
    nice comment--> Jojo


    Kalau di sini perbuatan jelek publik figur akan diikuti dengan pernyataan “di khawatirkan akan ditiru oleh masyarakat”. Di Australia dan Islandia ada kekhawatiran semacam itu gak ya?
    kompasiana 

    Share ke twitter ^^

    TwitThis