REP | 13 June 2010 | 08:25
Saiful Rahman
Mengembara tanpa tujuan. Sambil menulis agar asik dalam pengembaraan.
Permainan kuasa yang tanpa awal dan akhir, bertumpah tindih antara relasi kuasa video mirip luna dengan kasus nasional. Sementara tukang becak, para petani gurem, kaum miskin kota, bercerita dalam sejarah nasibnya sendiri yang diskontinyu dengan narasi besar di TV, koran, Dll. Mereka terus dipinggir dan meminggir dari panggung kuasa bangsa dan hanya menjadi penonton pasif yang tak pernah tahu arah permainan kuasa wacana negara dan bangsa itu akan kemana. Sampai kapan akan terus begini?
Heboh video mirip ariel, kasus mirip century jg blm reda, mirip KPK, mirip korupsi, mirip keadilan, mirip kebijakan SBY dll, adalah gelontoran wacana kuasa yang terus digulirkan menjadi hiperialitas bangsa dan negara. apakah ini yang dinamakan bangsa?
Yang jelas anjing coklat ini mirip kelakuan mereka yang suka menghebohkan berita negeri ini dengan kelakuan yang tak pernah mendidik rakyat (dilayar berita nasional)…sehingga rakyat dibuat mirip tidak berdaulat, rakyat dibuat mirip penonton Sinetron, rakyat dibikin hiper-mirip- dan lain lain. Saya kira baik yang menyebarkan video mirip ariel, pelaku, penonton, dan sebagainya adalah mirip anjing luna maya. Mereka berkelakuan, mereka menggonggong, tak ubahnya seperti anjing.
iya, heran deh...seneng amat menggonggong! bisa ngga sih yg diberitain heboh itu prestasi??! aneh banget kan, ketika mreka berteriak butuh tontonan mendidik, bermoral tapi yang jadi konsumsi dan diheboh2kan justru yang negatif2nya! prestasi luna maya ga pernah dihebohin (T-T) ampun deh...
