Sebuah film pendek yang mengisahkan tentang kehidupan perempuan. 

Film ini menggambarkan perempuan dalam tiga zaman yang berbeda namun memiliki nasib yang sama. Yakni mengalami kekerasan dalam kehidupan rumah tangganya. 

Seperti cerita pertama yang dialami oleh seorang wanita yang bernama Maya. Ia dijodohkan oleh orangtuanya dan dinikahkan dengan seorang lelaki yang sudah beristri dan memiliki tiga orang anak. Pada mulanya semua tampak berjalan normal.Namun lambat-laun ia mulai mendapat hinaan dan makian dari suaminya. Dan semakin lama makian dan hinaan itu semakin menjadi-jadi.

Cerita kedua menggambarkan sosok perempuan bernama Daya yang hidup di era kemerdekaan. Ia harus rela membuang masa mudanya sebagai aktivis kemerdekaan karena harus menikah dengan pria pilihan orang tuanya. Daya merasakan nasib yang sama. Ia mengalami kekerasan dalam rumah tangganya. Bahkan lebih dari hanya sekedar makian dan hinaan. Ia juga mengalami kekerasan fisik. Hingga wajahnya babak belur dan memar.

Yang ketiga menceritakan perempuan yang hidup di zaman sekarang. Ia mernama Raya. Perempuan ini juga mengalami nasib yang serupa. Pada mulanya memang semua terasa indah. Ia bersanding dengan lelaki pilihannya sendiri, menjalani rumah tangganya dengan bahagia. Tetapi itu tidak berlangsung lama. Semua berubah. Suaminya mulai sering memukulnya, melempar dengan piring bahkan diinjak-injak.

Dari ketiga cerita di atas semuanya menggambarkan kekerasan yang dialami perempuan oleh suaminya. Tidak terdapat perbedaan bagi perempuan dulu atau sekarang. Hanya saja untuk sekarang ini peremuan mulai diakui eksistensinya di masyarakat meskipun masih minoritas.Yang menjadi permasalahan sebenarnya adalah pembedaan laki-laki dan perempuan. Masih banyak orang beranggapan laki-laki derajatnya lebih tinggi dibanding dengan perempuan. sehingga memposisikan laki-laki selalu diatas dan perempuan di bawah. Sayangnya hal ini kemudian menjadi alat legitimasi sosial dan diyakini secara umum.