"Ah, tidak, kita hanya berteman saja," bantah Dimas. Hal yang sama juga diakui olehLuna, saat keduanya ditemui MPX Café, Blok M, Jakarta, (20/12). Menurut Luna, keakraban mereka diawali saat casting, riding dan workshop. Terus berlanjut dengan sering makan bareng bersama. Dan Dimas sering juga mengantar Luna pulang. Tapi itu semua dilakukan untuk saling adaptasi. Karena di film ini, Dimas dan Luna diplot sebagai sepasang kekasih.
"Awalnya dia jaim banget, tapi lama-lama ketahuan belangnya," kelakar Luna tentangDimas. Sementara Dimas menilai Luna orang yang enak diajak ngobrol dan ramah. "Luna orangnya baik," ujar Dimas. Tidak kasar dan judes seperti Canting, tokoh yang dimainkan Luna. "Namun dibalik sifat kasar Canting ada sisi baiknya dan itu ada padaLuna," imbuh Dimas.
Terkait dengan film yang dibintanginya, Luna merasa sama sekali tidak akan berdampak negatif pada sebuah produk kecantikkan yang dibintanginya. "Itu hanya image, masyarakat kita sudah bisa memilah-milah mana yang hanya akting dan mana yang tidak. Kalau film itu hanya sekedar kerjaan," ujarnya.
Dan kalaupun itu akan membawa dampak negative akibat perannya. Luna siap untuk menerima semua konsekuensi itu. Karena itu sebagaian dari tanggungjawab profesi. "Dan saya siap menghadapinya tanpa harus lari dari masalah," pungkas Luna. (kl/wwn)