Dunia Tanpa Koma

    Author: Luna_Lovers Genre: »
    Rating

    SEJARAH BARU DUNIA HIBURAN



    DUNIA TANPA KOMA

    28/Aug/2006






    Kalau ada yang menyebut drama serial Dunia Tanpa Koma DTK ) adalah sebuah sejarah, kiranya memang layak. Betapa tidak, begitu banyak aspek dari sebuah produksi serial televisi yang bisa menjadi catatan perjalanan sinema televisi di Indonesia.

    T O T A L i T A S dan kesungguhan sebuah produksi sudah terlihat ketika serial DTKmemulai produksinya, September 2005. ''Pola produksi serial ini tak ubahnya seperti saat SinemArt (Productions) membuat film. Mulai dari praproduksi hingga pascaproduksi semuanya sudah terencana, mencakup semua aspek produksi," jelas Leo Sutanto, produser serial DTK.

    Ketika serial ini rampung l4 episode,sambil berseloroh, Leo mengibaratkan kerja Maruli Ara, sutradara serial DTK, tak ubahnya membuat tujuh film layar lebar. Begitu detail-nya rencana produksi sehingga waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi 14 episode serialDTK saja memakan waktu kurang lebih tujuh bulan.

    Apa sebenarnya serial DTK ini?

    Dunia Tanpa Koma adalah serial yang berlatar belakang dunia jurnalistik. Mengangkat kehidupan wartawan. Yaitu sebuah dunia kerja yang tidak memiliki konsep"istirahat". Dunia yang selalu bergerak demi sebuah pergulatan mengungkap fakta, berita, dan informasi. Dunia yang bila digambarkan antara tidur dan bangun hanya dibatasi oleh kegiatan ;. minum kopi dan menulis berita. Dunia inilah yang coba di-tangkap melalui sudut pandang atau kacamata (dalam serial ini Dian Sastrowardoyo kadang mengenakan kacamata)seorang gadis muda bernama Raya Maryadi ( diperankan oleh Dian Sastrowardoyo).

    Raya Maryadilah pusat dari semua cerita serial Dunia Tanpa Koma . Dia adalah seorang wartawan muda yang memiliki antusiasme besar. Dengan energi membuncah dan dengan rasa ingin tahu yang luar biasa, Raya selalu ingin terlibat dalam pusaran perubahan zaman di negeri bernama Indonesia ini. Ini diungkapnya dalam dialog di episode ketika ia baru saja bergabung di majalah berita Target.

    Namun, serial Dunia Tanpa Koma tidak hanya bertutur tentang dunia kaum wartawan. Sebagai sebuah ton-tonan, unsur drama adalah bagian terbesar dari kisah serial ini. Pada dasarnya, serial DTK adalah sebuah drama kehidupan yang diwarnai cinta, canda, tawa, pahit, getir, manis, pilu. Semuanya terangkai manis dalam 14 episode musim tayang pertama.

    Layaknya serial produksi Hollywood, DTK memang digarap dengan konsep musim tayang. Ini adalah bagian dari sebuah perencanaan produksi yang matang dan sempurna. Satu musim tayang sudah ditentukan secara rinci jumlah episode, alur cerita per episode, bahkan sampai detail ilustrasi musik yang hadir di tiap episodenya. Jadi, wajar kiranya jika kemudian SinemArt menyebutnya sebagai terobosan baru di dunia sinerna televisi di Indonesia. Sebab, Dunia Tanpa Koma bisa disebut sebagai pelopor.

    Pentas Musisi Lagu Terdepan

    ADALAH keinginan produser Leo Sutanto untuk menggunakan cameo dari selebriti kelas satu. Itupun diwujudkan dengan melibatkan Mariana Renata, Andi Malarangeng, Dewa 19,. Andi /rif, Pas Band, Utopia, hingga Everybody Loves Iren.

    Nyatanya, peran cameo (memerankan diri mereka sendiri) ini hadir bukan tanpa alasan. Mereka hadir karena memang harus ada. Andi Malara¬ngeng—sebagai Juru Bicara Kepresidenan—tampil karena ke-terangannya sebagai nara sumber dibutuhkan oleh wartawan seperti Raya (Dian Sastrowardoyo) dan Bayu (Tora Sudiro).

    Pun demikian dengan grup musik yang tampil. Andi /rif misalnya. Dalam sebuah epi-\r\nsode, ia tampil membawakan tembang Manis dan Sayang, di Red Bar,sebuah bar yang dalam serial ini digambarkan sebagai ajang transaksi narkoba. Atau Dewa dan Pas Band, yang juga digambarkan mang-gung di Red Bar.

    Uniknya, lagu-lagu yang mereka mainkan juga menjadi ilustrasi DTK Misalnya, Selimut Hati dan Kuingin Bercinta dari Dewa 19, serta Hei Negeri dari Pas Band.

    Sungguh nikmat bisa menyaksikan musisi-musisi kondang dan mendengarkan lagu-lagu populer mereka. Semua itu bukan sekadar adegan tempelan karena mereka hadir sebagai bagian dari serial ini.

    Serial Bertabur Bintang

    SERIAL Dunia Tanpa Koma (DTK) sedikitnya menghidupkan tak kurang dari 40-an karakter. Empat puluh tokoh yang semuanya punya peran ,dan posisi yang tidak bisa diabaikan kehadirannya. Sekecil apa pun peran di serial ini dimainkan oleh bintang-bintang berbakat dan populer.

    Begitu fenomenamya DTK sehingga banyak bintang-bintang papan atas terlibat di serialDTK. "Tolong dong beri tahu Pak Leo, saya ingin bermain di DTK. Apa pun porsi peran-nya," ungkap Maruli Ara, sang sutradara, tentang sekelumit harapan seorang bintang ternama untuk bisa ambil peran dalam DTK.

    "Tapi, sungguh saya tidak ingin serial Dunia Tanpa Koma ini dikenang hanya karena taburan bintang yang bermain," tutur Maruli.

    Begitu istimewanya serial DTK ini, apalagi setelah Dian Sastrowardoyo menyatakan kesediaannya untuk ikut ambil bagian. Menyusul kemudian, Tora Sudiro, Fauzi Baadilla, Cut Mini, Wulan Guritno, Slamet Rahardjo, Surya Saputra, dll.

    Tentunya, tidaklah mudah mengatur jadwal dan peran masing-masing bintang, tapi itulah tantangannya. Terbukti, Tora Sudiro yang memiliki jadwal super padat pun rela mengikuti jadwal syuting DTK. Sebaliknya, “Tora on demand” (bukti dari padatnya jadwal Tora) juga harus disiasati oleh awak produksi DTK Pun demikian dengan Dian Sastrowardoyo yang punya kegiatan padat hingga setahun ke depan. Semua harus disikapi dengan sebaik mungkin oleh tim produksi di bawah arahan Maruli Ara.

    Hasilnya? "Gila! Sungguh serial ini berbeda dibanding tayangan televisi lain. Seperti nonton film aja!" puji Tora setelah menyaksikan episode pertama di ruang preview SinemArt. Kekaguman ini bukan hanya milik Tora, pemain lain pun begitu puas melihat hasil terobosan yang dilakukan oleh SinemArt.\r\n\r\nSemoga saja harapan Maruli Ara bahwa serial karyanya diapresiasi tidak sekadar dari tabur¬an bintangnya tercapai. Tapi, paling tidak (lagi-lagi) sejarah mencatat bahwa 40-an bintang berikut ini telah bermain di satu tayangan paling spektakuler pada 2006 ini.

    source: DTK sinemart

    Share ke twitter ^^

    TwitThis